Moderator kegiatan Cangkir, yaitu Rekan Angga Syaputra mengatakan, malam ini, kita ngumpul bukan buat bahas rute tercepat kerumah, tapi buat ngobrol soal ARAH. Soal kompas batin kita yang kadang rusak karena terlalu sering kita abaikan. Soal jalan hidup yang sepi dari makna, meskipun ramai pencapaian.
“ karena arah itu bukan ada di GPS, tapi di hati yang tenang.
Bukan di maps, tapi di jiwa yang sabar.” Tegasnya
Selain mengundang anggota Ranting se-Kecamatan Dander, kegiatan ini juga mengundang pembicara dari ketua PC IPNU BOJONEGORO yaitu Rekan Nashiruddin dan dari Alumni Anggota PAC Kecamatan Dander yaitu Rekan Mochamad Satria, dan juga Bapak Sutresno Selaku Kepala Desa Karangsono.
“ IPNU IPPNU ini merupakan sebuah rumah, tapi rumah yang bagimana, IPNU IPPNU ini bukan menjadi pelabuhan terakhir bekrhidmat di dalam perjuangan Nahdlatul Ulama, tetapi IPNU IPPNU adalah bagian dari awal, sebagai prisma pemikiran, sebagai pembentuk karakter, sebagai kita mencari jadi diri, melalui proses di dalam organisasi ” ujarnya Rekan Nashiruddin
Menurut Rekan Nashiruddin, tema “Pulang Ke arah Bukan Di rumah” ini penting bagi kita selaku anggota Ipnu Ippnu, karena hari ini banyak realitas pelajar yang kehilangan arah, dan arah yang bagaimana yang di maksud. Kita ini sibuk ber-organisasi tanpa mengenal waktu, entah pagi,siang malam, sampai lupa arah kita pulang, dan salah satunya adalah kita selalu sibuk dengan agenda, tetapi kita lupa makna tersirat dari agenda itu apa.
Apalagi dunia ini serba cepat, kalau kemaren kita masih di sibuk-kan dengan dunia-dunia teknologi, tetapi hari ini dengan adanya AI, kita bisa membuat hanya dengan teks atau pun ucapan. Tapi kembali lagi ke kita gimana caranya bisa memanfaatkan sesuatu yang ada, karena sekarang itu organisasi di gempur habis-habisan secara moral, dan karakter. Dengan adanya perubahan zaman yang serba cepat ini.
“ Maka dari itu pentingnya kita ini menentukan arah, bukan melulu tentang kita pulang harus sesuai dengan interleks, kita ini harus pulang ke rumah, tetapi pulang itu harus mempunyai tujuan ” tegasnya
Karena di dalam perjalanan pulang kita ini bukan soal tempat, tetapi soal pulang ini adalah soal kita membalikan jati diri kita dengan era serba cepat ini. Jadi diri kita ini bagaimana, apakah kita akan tengelam degan arus perkembangan zaman atau kita akan terlena dengana perubahan zaman.
Hal ini juga ditegakan oleh Rekan Mochamad Satria, kalian ini adalah agen of change ( agen prubahan), pemuda masa kini adalah pemimpin masa depan, maka ketika kita jadi pemuda, lakukan hal yang terbaik, lakukan hal yang positif, arahkan hal yang lebih baik.
“ Arah dan Tujuan di IPNU-IPPNU adalah belajar, jadi ketika kita belajar harus menata niat sungguh sungguh, karna semua itu tergantung niat kalian “ ujarnya
Ketika kita akan mengajak anggota IPNU-IPPNU untuk berkhidmat di dalam organisasi, cara yang bagus adalah dengan pendekatan seperti kegiataan CANGKIR ini. Karena ketika menjadi ketua organisasi IPNU-IPPNU ia bukanlah bos atau pun raja, karna ketua IPNU-IPPNU itu harus bisa menerima masukan, keluhan, masalah apapun, dan membantu menyelesaikan-nya.
Di sela-sela waktu acara CANGKIR ini, juga ada sesi Tanya jawab yang dilakukan oleh anggota IPNU-IPPNU Ranting ke-Pemateri tentang masalah-masalah yang ada di dalam ranting, seperti pertanyaan yang disampaikan oleh Rekanita Rini yaitu,
“ bagaimana cara meningkatkan kesadaran generasi muda untuk mau ber-organisasi, karena yang saya lihat dari semakin bertambahnya zaman sangat sulit untuk mengajak generasi muda untuk ikut andil didalam organisasi” ujarnya Rekanita Rini
juga pertanyaan dari Rekanita Irma tentang tema “ Pulang Kearah Bukan Kerumah “ yang mempunyai dua pertanya-an yaitu,
“ apakah lebih baik mencari arah yang benar meski kita ada jaminan sampai rumah, dari pada menetap dirumah yang salah
Apakah mengikuti arah itu bentuk dari kebebaan atau sebuah bentuk pelarian dari keterikatan sebuah rumah “ ujarnya Rekanita Irma
Dan pertanyaan-pertanyaan di atas di jawab oleh Rekan Achmad Nashirrudin ketua PC IPNU Bojonegoro sebagai berikut,
1. Yang perlu kita perhatikan di selain mengajak, atau di selain kita menawarkan organisasi, bukan terkait caranya, karena kita sekarang berada di era G-Z yang bersinggungan dengan teknologi, caranya juga harus mengikuti peradaban zaman sekarang, jika kita menggunakan cara-cara lama kita akan ketingalan, karna kalau kita menampakan organisasi ini kontra dengan realitas zaman, maka itu akan di jahui orang-orang banyak, cobalah kita berfikir, merefleksikan diri, mengubah arah kita, sebagai arah gerakan, perjuangan, kemaslahatan untuk umat dan bangsa negara Indonesia.
Bukan salah kita menyampaikan karena apapun keadaanya kita harus sampaikan
“ kebaikan ini kita harus kampanyekan, kebaikan ini haru kita distributsikan, haru kita utarakan, ketika kebaikan ini kita tidak di kampanyekan maka kita akan terbelengku dengan kejahatan, kebatilan yang terjadi didalam masyarakat atau di dirikita maing-masing” tegasnya
Maka selain kita berkampanye atau syiar terhadap organisasi, kita wajib membrending organisasi dan diri kita masing-masing.
Karena di zaman serba cepat ini, ini adalah tantangan besar bagi kita untuk tidak boleh berhenti dan ketinggalan perkembangan zaman seperti di plafon media sosial, dengan konten-konten yang menarik. “ Jawabnya
2. Pulang kearah itu bukan tentang pulang menuju suatu hal, tetapi pulang ke arah adalah salah satu niatan kita untuk membalikan diri sesuai arah perjuangan, moralitas dan juga arah dedekasi, jadi apapun keadaan kita di rumah, atau di dalam sebuah organisasi, ini harus sesuai dengan arah yang baik, dan sesuai nilai-nilai keislaman, dan moralitas pendidikan.
Dan di tegaskan juga oleh Kepala Desa Karangsono, Bapak Sutresno mengatakan, kalian itu bagian dari agen of change (agen perubahan). Yang membawa misi perubahan yang lebih baik, karna kalian adalah pemuda yang beberapa saat nanti akan menjadi pemimpin masa depan.
Sebelum sesi Tanya jawab ini selesai, ketua PC IPNU Rekan Nashiruddin memberikan suatu puisi dengan judul : Aku pelajar aku sedang pulang